KAMPANYEPerkebunanWKR

Penguatan Pelembagaan Petani Dalam Kawasan Hutan Lindung Di Kecamatan Sendana Kaupaten Majene

PERS RELEASE WAHANA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA SULAWESI BARAT

WALHI SULBAR mendampingi kelompok tani desa di kecamatan Sendana, kabupaten Majene, yang terdiri dari kelompok tani Kalappo Lita Maupa di desa Tallu Banua, kelompok tani Batu Koko di desa Tallu Banua, dan kelompok tani lainnya. Mereka bercocok tanam dengan komoditas kopi, kemiri, cengkeh, dan durian di kawasan hutan lindung.

Para petani ini telah menanam tanaman tersebut sejak zaman sebelum Indonesia merdeka, namun pengelolaannya terhenti beberapa waktu lalu. Kemudian, pada tahun 1980, beberapa warga menggarap kembali lahan tersebut. Saat ini, beberapa di antara mereka masih menggarap dan mengandalkan lahan tersebut sebagai sumber penghidupan mereka. Kelompok ini adalah penggarap dari generasi ke generasi/ keturunan sebelumnya.

Foto Pertemuan Penguatan Pelembagaan Petani Dalam Kawasan Hutan Lindung Di Kecamatan Sendana Kaupaten Majene

Pada tahun 2017, beberapa petani mencoba menanam kopi dan sudah berhasil menanam sekitar 15 ribu pohon kopi yang telah mulai berbuah. Dalam pertemuan yang kami dampingi, dibahas tentang penguatan pelembagaan petani dan perencanaan pengusulan program pembebasan lahan dalam hal perhutanan sosial.

Program pembebasan lahan perhutanan sosial diharapkan dapat memberikan dukungan kepada petani dalam pengelolaan lahan mereka dan menjaga keberlanjutan lingkungan hutan lindung. Selain itu, pelembagaan petani juga dapat memberikan kesempatan bagi para petani untuk saling berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dalam pengelolaan lahan mereka.

Kelompok tani Kalappo Lita Maupa di Desa Tallu Banua, kelompok tani Batu Koko di desa Tallu Banua 2, dan kelompok tani lainnya di kecamatan Sendana, kabupaten Majene, berharap agar program pembebasan lahan perhutanan sosial dapat segera diusulkan dan dilaksanakan untuk mendukung keberlangsungan hidup mereka sebagai petani dan menjaga keberlanjutan lingkungan hutan lindung.

Diharapkan dengan adanya program pembebasan lahan perhutanan sosial, para petani dapat terus menggarap lahan mereka dengan baik dan menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar. Selain itu, pelembagaan petani dapat memberikan kesempatan bagi para petani untuk saling berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dalam pengelolaan lahan mereka.

 

Narahubung:

081350443500 Madi – Campaigner WALHI SULBAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button