PUBLIKASI

Mempermudah Izin Tambang, Merupakan Solusi Palsu

Walhi Sulbar mengaggap mempermudah izin tambang, merupakan Solusi Palsu.

Menindaklanjuti pernyataan Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik tentang mempermudah perizinan tambang dengan alibi akan mendongkrak perekonomian, kebijakan ini jelas solusi palsu yang ditawarkan oleh Pemprov Sulbar di tengah massif kerusakan alam di Sulawesi barat hari ini, bahkan belum hilang dalam ingatan beberapa waktu yang lalu Kabupaten Mamuju diterjang banjir bandang yang merusak pemukiman warga serta berbagai titik lainnya, banjir, longsor. Ilegal logging, abrasi, perusakan karang menjadi catatan penting bagi Sulbar” ucap Awi.

Melalui saluran telepon Awi selaku Direktur Eksekutif juga menerangkan bahwa WALHI Sulbar tegas mengecam dan menolak kebijakan ini karena dengan dipermudahnya perizinan eksploitasi tambang akan sangat berdampak buruk bagi keberlangsungan lingkungan hidup dan kehidupan masyarakat yang memungkinkan memicu terjadinya bencana ekologis yang lebih besar lagi.

Awi juga menduga kalau ini hanya dalih untuk memuluskan berbagai proyek masuk di Sulbar dan bebas memeras alam, padahal masih ada beberapa potensi Sulbar yang penting disorot dan pastinya tanpa harus merusak alam sekitar.

“Kami menduga kebijakan ini hanya untuk memuluskan proyek IKN, padahal jauh sebelum Proyek IKN, Sulbar sudah banyak menyuplai pangan dan hasil peternakan lainnya ke Kalimantan” tambahnya.

Ia juga mengatakan kalau untuk mendongkrak perekonomian di Sulbar, pertambangan bukan satu-satunya opsi yang bisa diberikan, tidak akan ada artinya ekonomi yang baik di atas ekologi yang rusak.

“Membuka kerang eksploitasi alam di Sulbar sama halnya mempercepat datangnya gelombang bencana, seharusnya mengingat dan menelaah bahwa Sulawesi barat merupakan kawasan rawan bencana sebaiknya kita berbenah diri dan mencoba menyiapkan segala sesuatunya untuk mengupayakan dan meminimalisir terjadinya bencana, sebaiknya pemerintah terkait fokusnya kesana bukan malah memperkeruh suasana, sebab kita masih saja kelabakan ketika bencana datang” lirihnya.

Awi juga menegaskan pesan agar pemerintah berhenti memberikan rakyat solusi palsu yang akan merugikan rakyat dan lingkungan, sebab ruang hidup dan penghidupan rakyat pondasi dasarnya adalah lingkungan yang baik.

“Jadi berhenti mengorbankan rakyat dan lingkungan di atas kepentingan segelintir orang” Tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button